Senin, Juni 30, 2008

Optimisme dan Takabur

Ini nih yg saya dapet dr membuang uang 50.000 untuk dua tiket nonton Kungfu Panda sama suami, malam minggu kemaren:

Optimisme adalah 1/2 jalan menuju keberhasilan.
Takabur adalah 1/2 jalan menuju kegagalan.

Optimis sama takabur tuh tipis bedanya. Makanya... hati2...

Kamis, Juni 26, 2008

Buat para pendemo

Katanya berdemo untuk kepentingan rakyat ya?
Tapi kok pake acara merusak fasilitas umum (yg notabene digunakan oleh rakyat) ?? Niat yg baik, harusnya diikuti dengan cara yg baik juga donk!

Memberantas kebathilan kok dengan cara yg anarkis dan ga berpendidikan (kontras ama jaket almamater yg dipake) .... MALU DONK!

Rabu, Juni 25, 2008

The hardest thing of becoming a teacher

Kalian tau gag?
Apa bagian tersulit di profesi saya ini? (baca: guru)

yaitu dikala akhir tahun ajaran tiba, dan saya harus melihat kalian meninggalkan sekolah ini. Mencium pipi dan tangan saya dan berkata 'bye miss tykaaa...'.

Melihat kelas dimana kita biasa bersenang-senang (kegiatan marah2 saya itu termasuk aktivitas bersenang2 loh..hehe), dan sekarang kelas itu kosong dan akan terganti oleh murid2 lain yg belom tentu saya ajar. Bagemanapun juga, akan selalu terkenang segala epristiwa2 lucu maupun nyebelin yg eprnah terjadi di kelas2 itu.

Berpisah itu berat.

Dan tahun ini adalah tahun terberat bagi saya karena ada beberapa kelas (SNBI A dan B) yang menemani saya mulai dari awal karir saya di Smala. Tanpa bermaksud mengecilkan kelas 2 lain yg saya ajar (Kelas MULOK XII IPA 1-4..... I love you Guys too...)

Bersama kalian semua saya belajar dan terus belajar: bagemana bisa menjadi guru yang berguna bagi kalian.
Dan sekarang kalian akan beranjak dari Smala..hiks hiks... *sedih sekaligus senang krn kalian udah pada tambah gede dan siap menyambut babak kehidupan baru*

JANGAN LUPAIN SAYA YA... :)

Senin, Juni 23, 2008

Merasa benar

Kamu tau nggak?

Disaat kamu merasa benar tak terbantahkan, dan kamu menutup celah untuk kemungkinan bahwa kamu juga bisa berbuat salah, disitulah sebenarnya letak KEKURANGANMU yg sungguh mendesak untuk dibenahi.

Mengerti, menjalani dan mengikhlaskan

Sebagai seorang pemeluk agama Islam, sudah sepatutnya hidup ini berlandaskan pada Al Quran dan Al Hadis.

Talk is cheap baby, ngomong itu gampang
!

Tapi ini soal prinsip. Dan kita seharusnya senantiasa berusaha, from day to day, untuk jadi orang yang lebih baik lagi di mata Allah SWT. Beruntunglah kita yang masih diberi napas dan hidup oleh Allah untuk terus berusaha.

Hidup ini dari berbagai sisi, sudah diatur oleh Allah. Hal sepele macam adab di kamar mandi saja, diatur oleh-Nya, apalagi hal yang lebih besar dan prinsipil?

Peraturan yang sesungguhnya saya percaya bahwa Tuhan menetapkan itu semua demi kebaikan manusia- selamat dunia dan akhirat; dan ketetapan Tuhan adalah yang terbaik untuk hamba-Nya.

Tapi walopun saya percaya akan hal itu, tetep aja segala macam ajaran-Nya yang tertuang di Al Qur'an dan Al Hadis itu, harus dibaca, diresapi, dimengerti; agar supaya kita manusia ini bisa ikhlas menjalankannya- tidak sembari nggerundel atau bertanya2.

Agama adalah masalah keyakinan, kalo otak kita belum bisa menjangkau/mengerti ayat-ayat Allah, itu artinya kita masih awam dan otak kita blom nyampe untuk menafsirkan makna ayat2 Allah, bukan berarti ayat2 Allah salah.... berarti posisi kita adalah harus mentaati saja tanpa membantah.

MENGIMAN-I kan kurang lebih artinya adalah PERCAYA. Percaya bahwa ketetapan-NYA itu semua demi kebaikan manusia dan ketetapan-Nya adalah yang terbaik untuk hamba-Nya.

Itulah gunanya TAFSIR AL-Quran dan buku2 Islami lainnya... Kita dikaruniai akal sehat dan pikiran untuk mencari tahu tentang apa persisnya makna dalam ibadah kita (mencari tahu bisa lewat membaca kan?). Agar ibadah tersebut bukan sekedar formalitas saja (sekedar menggugurkan kewajiban) atas nama iman kita pada-Nya.

Bagi gua pribadi, keyakinan gua bertambah setiap kali kita berhasil membuktikan kebenaran ayat-ayatnya. Gua mending hafal sedikit ayat tapi gua tahu benar kajian dan mukjizat di dalamnya ketimbang hafal Quran tapi gak mampu mensintesis apa-apa dari ayat-ayatnya.

Keyakinan yang kosong tanpa bukti. Keyakinan yang kalo sampe harus berdebat dengan orang-orang di luar Islam, gak bisa jawab kenapa Islam menyuruh ini itu.

Kutip dari: Adhitya Mulya : Penulis novel JOMBLO

Maaf loh kalo terkesan sok alim dan sok tahu... hehehe. Sama aja kyk kalian, saya juga masih proses belajar. Proses belajar seumur hidup, lebih tepatnya :p

Rabu, Juni 18, 2008

2 cara sederhana

ada dua cara sederhana ala saya, untuk menghindari ke BT-an:

1. Jangan telat makan, karena rasa lapar bisa memancing emosi.
2. Kalo sudah terlanjur BT? pergilah mandi, karena rasa segar air di badan, bisa menyejukkan hati.

yuk ah...

Minggu, Juni 01, 2008

Piracy


Hari gini, siapa sih yg ga pake barang bajakan?
MP3, software di komputer, nonton VCD-DVD...
Liat aja di sekeliling kita sendiri, pasti ada lebih dari 2 item barang bajakan.

Kalo di folder Musik punya 500 MP3 hasil dr download di internet (dimana kalo gratis ya pastinya bajakan), ya berarti kita sudah punya 500 lebih barang bajakan.
Ga usah ngomongin dosa disini, karena itu kembali ke hati kecil kita masing-masing.
Mau ngomongin masalah ini dr sudut pandang hukum? Wahai para penegak hukum yts, Coba Pak Polisi, Bu Polwan... apa kalian sudah terbebas dari barang bajakan 100% ? Ntah itu barang milik kantor (polisi) atau barang pribadi.

Pirated stuffs atau bahasa Inggrisnya, 'barang bajakan'...

Saya mengalami dilema tersendiri berkaitan dengan film bajakan, DVD yg kalo beli bajakan bisa dapat seharga less than 10ribu rupiah; kalo sekali sewa, per 7 hari, kita harus bayar dengan harga sama.

Trus letak dilemanya itu disini:
kalo saya menyetel film di kelas dalam rangka refreshing (biasanya at a meeting after the test) atau kalau emang film itu saya rasa terkait sama topik yang sedang dibahas... saya mesti nyetel VCD/ DVD bajakan atau yang asli?

Dilema loh ini Jeng!

Kalo saya nyetel VCD/DVD asli:
- saya menjadi contoh, di kelas, bahwa si ibu guru ini tidak menggunakan barang bajakan (di kelas sih tidak. di luar kelas ya tetteup!)
- saya sebenarnya lebih memilih untuk menyetel film berformat DVD, karena ada pilihan subtitle berbahasa Inggris. Tapi sewa DVD orisinil itu mahal! 10ribu/judul/minggu. Jadi biasanya saya menyetel VCD orisinil yang harga sewanya 1/3 dr DVD, dengan resiko: subtitle dalam bahasa Indonesia.

Kalo saya nyetel yg bajakan?
- posisi guru emang membuat saya kudu mikir-mikir saben mau melakukan suatu tindakan, karena emang bisa aja guru itu dijadikeun panutan ama muridnya, 'Tuh guruku, Miss Tyka aja nyetel film bajakan di kelas...' saben mereka ngeliat iklan-iklan anti Pembajakan/ UU Hak Cipta. Beban moral loh.. *masih punya moral ternyata? alhamdulillah*
- somehow, saya ngerasa bersalah aja menyuguhkan tontonan bajakan kepada mereka, disaat saya sebenarnya punya pilihan untuk menyuguhkan yg non bajakan (walo dengan cost lebih, but it's ok-lah. 11 ribu untuk sewa 3 judul VCD orisinal, belom terlalu memberatkan kok)

Inti dari postingan ini apa? Ya dilema saya itu tadi! Saya bingung, kenapa kok mesti ragu menyetel film bajakan di kelas? Padahal diluar kelas hidup saya bertebar barang bajakan...

Pada suatu topik diskusi di kelas Conversation, Pirated Stuffs, saya menyetel VCD orisinil New York Minute-nya The Olsens yang tema filmnya sekait dengan Pirated Stuffs diatas.

Yah...Pada awal diskusi, saya, atas desakan hati nurani yang rupanya masih belum tergerus tuntutan jaman, terang2an menyatakan bahwa saya menggunakan barang2 bajakan such as MP3, software, etc.

Dan diakhir dari diskusi kelas ttg pembajakan, buntut2nya kita semua emang sadar bahwa pembajakan itu melanggar hak cipta. Tapi ya apalah daya.... :(

Ada yang punya solusi?

pic from:
kills music' from claydanger.