Sabtu, Juli 12, 2008

Mengatasi Patah Hati

Alhamdulillah, weekend ini saya dipercaya oleh dua orang teman untuk memberi saran berkaitan dengan problema percintaan mereka. Postingan ini sekaian dengan email ke-dua yg saya dapat.

Patah hati?
Nangis2 selama seminggu pertama? Merasa hancur lebur dan pesimis bahwa akan menemukan seseorang yg sama baik/lebih baik dr mantan (yg padahal jelas2 dia brengsek abis...)? Well, here I am. Been there, done that. I got the stamp 'healed successfully- finally' and now able to write the guide to heal the broken heart.

Seorang teman baik menanyakan tips-trik bagemana menyembuhkan patah hati secara cepat. Karena dia pernah menjadi saksi hidup bagemana hancurnya saya pasca putus dari seorang mantan pacar ber-inisial R (Desember 2004). And now, she wants to know how can I deal with the pain.

Neng, email balasan dari aku, aku posting disini ya. Siapa tau bisa berguna buat orang laen selain kita berdua. Be strong ya Neng, I know you can do it. you know I can, then why cant you :)

=========================

Dear si Eneng,

sori br bales ya Neng. Waktu sama R dl, emang aku sempet devastated banget. abis2an deh. sampe 'direhab' ke Jkt dan mendapat perhatian penuh dr ortu-ku. it was the worst breaking-up ever!!

the first week is always the most difficult, darling. trust me. no matter how huge or small the relationship was. you experienced it yourself, rite?

crying everyday during this period is soo normal... yah bisa dibilang, 2 minggu pertama nangis melulu, itu mah wajar. and just let it go. kalo mau nangis, selama sikon memungkinkan ya nangis aja. tp selama 2 minggu pertama aja ya.

since the first weeks are the worst, maka dorongan untuk menelpon mantan dan bahkan mungkin merendahkan harga diri untuk memohon dia kembali, emang wajar aja. but hold it! tahan dulu neng... kembali inget2 penyebab kalian putus, krn semakin prinsipil alasannya, maka mestinya kamu semakin bisa menahan diri.

dalam kondisi seperti ini, saking desperatenya, justru aku semakin dekat pada-Nya loh Neng. ini yg namanya blessing in disguise kali ya?

masuk minggu ke-tiga sampe sebulan, nah ini kamu harus sudah bisa menata diri dan niat. niat itu yg paling penting, Neng. because what you have in mind and heart, will determine what you will do.

NIATKAN : I'll get over him. I'll get over him. I'll get over him.

kalo bisa, kasih batasan waktu, I'll get over him in 2 months. (jangan kelamaan Neng, ga sehat...)

kalo aku dulu, menginjak bulan ke-dua, aku udah pacaran sama orang laen, si A (yg udah nunggu2 aku sejak sebelum aku jadian sama R). pelarian emang sih, walo niatku ga seperti itu. tapi ketika akhirnya putus lagi ama dia, baru aku sadar bahwa jadian ama dia emang untuk pelarian belaka.

kegiatan pacaran itu kan kayak 'habitual action' in our life kan ya? nah, untuk melupakan habit yg satu, kadang emang kita harus me-replace-nya dengan another new habit. yah tentu habit baru tidak selalu berkaitan dengan a new relationship. melakoni hobi atau aktif berorganisasi atau menyibukkan diri dengan pekerjaan, selama pikiran ini ga kosong, bisa jadi pelarian yg positif kok.

tapi, emang setelah 3 bulan, akhirnya aku sudah bisa pelan2 memaafkan perbuatan R padaku dan mulai melupakan sakit hatiku.

NIAT KEDUA: selain berniat untuk melupakan lelaki tidak beruntung itu (for letting you go) , adalah berniat untuk FORGIVE HIM (sooner or later. the sooner, the better)

YAKINLAH Neng, bahwa ketika sesuatu yg (kita pikir) berharga itu, lepas dari tangan kita... itu brarti Tuhan akan kasih yg lebih baik sebagai gantinya.

YAKINLAH juga bahwa segala kepedihan ini AKAN BERLALU. karena it's all about the state of mind. kalo kamu yakin bahwa kamu akan bisa get over him, then just see what'll happen. you will !

YAKINLAH bahwa semua akan ada hikmahnya. dan yakin pula lah bahwa what cant kill you, will only make you stronger. kepedihan ini akan menempa-mu untuk jadi pribadi yg lebih kuat.

be strong girl, I know you can do it. you know I can, then why cant you :)

Tidak ada komentar: